1.7.07

Pemerintah Lembek Terhadap RMS

Sabtu, 30 Juni 2007 16:34 WIB ----------------- TEMPO Interaktif, Malang:Pimpinan Muhammadiyah menilai aksi pengibaran bendera Republik Maluku Selatan (RMS) oleh penari cakalele di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan kesalahan Pemerintah. Menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, Pemerintah selama ini tidak bertindak tegas terhadap RMS. -------------------- "Sikap Pemerintah masih setengah hati, masih lembek. Pemerintah membiarkan RMS tetap hidup dan mencari simpati rakyat Maluku dengan nama yang lain," katanya usai menghadiri wisuda di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (30/6). --------------------- Menurut Din, jika Pemerintah tetap melakukan pendekatan dengan cara yang halus dan penuh toleran, maka tidak mustakhil RMS akan terus berkembang dan mengancam sendi-sendi keutuhan nasional. Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan tumbuh gerakan separatis lainnya di Indonesia. -------------------- Din menyayangkan aksi yang terjadi saat peringatan Hari Keluarga Nasional di Ambon, Jumat (29/6), itu. "Peristiwa tersebut sungguh menyedihkan, karena terjadi saat acara resmi kenegaraan," ujarnya. ---------------------- Secara organisasi, Muhammadiyah mendesak pemerintah untuk menindak tegas melalui jalur hukum terhadap para pimpinan gerakan separatis di Indonesia, termasuk para pelaku pengibaran bendera RMS di hadapan Presiden Yudhoyono. "Sebagai organisasi yang berjuang untuk kemerdekaan dan berkomitmen untuk menegakkan NKRI, Muhammadiyah minta Pemerintah tak bersikap kompromi terhadap separatisme," tuturnya. --------- Bibin Bintariadi