23.7.07

Hahalang RMS dan Malunya Orang Maluku

Hahalang RMS dan Malunya Orang Maluku ------------- 02-Jul-2007, Victor Manuhuttu - Pemerhati Masalah Sosial ------------- Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung, dari manakah akan datang pertolonganku? (Mazmur Daud 121 : 1). ------------- Beta pung kebiasaan yang jadi budaya dalam bekerja adalah menggunakan mata, telinga dan handeke untuk menganalisa kondisi fisik pabrik serta meramalkan Availabiliti mesin-mesin. ------------- Dari budaya kerja ini, dengan penuh kesadaran pernah berkata pada seorang kenalan; tolong sampaikan kepada Karel Ralahalu, bahwa kegiatan Harganas sangat penting bagi rakyat Maluku, tetapi juga bisa merupakan pembusukan bila terjadi salah kontrol. Mangapa kong bisa bagitu? ------------- Harganas adalah proses pembuktian rakyat Maluku kepada khalayak Indonesia dan Dunia, bahwa Maluku aman dan damai adalah cita-cita anak negeri. Tapi juga Harganas bisa merupakan pembantaian karakter akibat intrik-intrik politik serta persaingan elit. ------------ Simpatisan RMS berhasil mengelabui aparat keamanan dan mendekati podium kehormatan Presiden Yudhoyono dalam hitungan puluhan meter. Peristiwa yang menggetarkan dan mempermalukan rakyat Maluku ini, menggoda Otohilo badati pikirang di tapalang rumah kopi Sibu-sibu. ------------- Sebegitu pintarkah simpatisan RMS ini, yang natabene berasal dari negeri-negeri terisolir di Pulau Haruku, sehingga mampu mengelabui aparat pilihan guna mengawal kunjungan seorang Presiden? Sebegitu pintarkah pemuda-pemuda yang kurang berpendidikan tersebut sehingga dalam berdemonstrasi mampu mengalahkan Koalisi Lingkungan dalam penyampaian ide untuk dapat dibaca oleh seluruh rakyat Indonesia? Dalam menarik perhatian Presiden, Koalisi Lingkungan yang berisikan beberapa tenaga Dosen Universitas Pattimura (Unpatti) berpendidikan Doktor, koq, bisa kalah telak dari pemuda-pemuda kampung. Aneh bin ajaib. -------------- Faktanya adalah kejadian memalukan yang terjadi didepan Presiden Yudhoyono, diabadikan ribuan kamera serta ditonton oleh orang dipenjuru bumi ditujukan untuk mempermalukan dan menjatuhkan wibawa seorang Presiden Negara Republik Indonesia. Sasaran lainnya adalah penghancuran karakter Gubernur Maluku yaitu, Karel Albert Ralahalu untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur ulang ditahun 2008. -------------- Pesannya terbaca jelas, sebagaimana dalam editorial Media Indonesia (Sabtu, 30/06), penyusupan oleh simpatisan RMS dihadapan Presiden Yudhoyono adalah pernyataan perang untuk mendirikan Republik Maluku Selatan. Sebegitu hebatkah RMS di Maluku? -------------- Semua orang yang dinyatakan dan menyatakan diri sebagai pengikut RMS adalah orang-orang yang berpendidikan terbatas, daya juang dipertanyakan sebagai akibat rasa frustasi terhadap tekanan ekonomi, dan yang paling penting adalah mereka orang-orang yang tidak terlatih dari segi respon fisik dan otak. Jawabnya tegas sekali, RMS adalah omong kosong! ------------- Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak terlatih dan sangat kalah dalam soal pendidikan, yang juga berarti kemampuan Analitikal permasalahan sangat jeblok, bisa membuat gerakan spektakuler menembus barikade pasukan pengawal Presiden? Bagaimana bisa pemuda kampung tidak terlatih mampu mengalahkan Master, Doktor serta tenaga-tenaga terlatih lainnya? Tentu ada tenaga atau kekuatan lain yang menunggangi serta bermain ditengah pembusukan rakyat Maluku yang dipimpin oleh Karel Ralahalu. ------------ Katong molai deng idong tabuka par sui ciong bobou bangke di Maluku. Katong sui pertama deng informasi yang menyatakan bahwa Presiden telah mendapat informasi beberapa hari sebelumnya (Kompas dan Media Indonesia, Sabtu 30/06). ------------- Fakta, para penyusup yaitu simpatisan RMS memegang selebaran barbahasa Belanda yang hendak dibagikan kepada tamu asing, (Kompas, Sabtu 30/06). ------------- Melihat kepada latar belakang pendidikan, tidak mungkin orang-orang ini mampu berbahasa Belanda untuk menyusun selebaran yang terstruktur rapi guna dapat dibaca oleh tamu asing. Mereka juga dengan mudah menerobos keamanan berlapis di tengah Lapangan Merdeka. Darimana mereka mendapatkan semua tiket bagi kemudahan ini? --------------- Kesimpulan sementara yaitu ada kekuatan lain yang lebih besar, yang mengatur permainan ini. Apakah RMS di Belanda? RMS di Belanda otak mereka sama tumpulnya dengan batu rupul diujung meti. RMS di Belanda digerakkan oleh generasi kedua. Generasi pertama adalah eks KNIL yang rata-rata berpendidikan SD. Adalah mati angin RMS yang diturunkan oleh generasi pertama kepada anak-anak kolong generasi kedua di Belanda kini. Apa yang bisa diserap dari orang tua berpendidikan SD, kecuali hanya luapan emosional? -------------- Kalo bagitu pothar sapa tu? Tanyakan pada rumput yang bergoyang di Lapangan Merdeka. Begini, orang itu tentu tahu kondisi budaya, emosi, psykologis orang Maluku. Orang itu tentu paham betul situasi Ambon dan pertarungan politik di Indonesia. Orang itu tentu paham betul tentang prosedur pengamanan Presiden RI. Orang itu tentu tahu paham betul lingkungan keamanan dan Lapangan Merdeka Ambon serta titik-titik lemahnya. Orang itu tentu ahli strategi militer. Kesemua syarat-syarat tersebut tidak dimiliki oleh yang menamakan dirinya RMS di Belanda maupun di Maluku. ------------- No, kalo bagitu siapakah dia? Mengapa dia harus menggunakan oknum anak-anak muda yang mayoritas berasal dari Negeri Aboru? Kanapa seng pake orang dari Haria, Booy, Siri Sori Serani yang secara histories adalah kampung para presiden RMS sebelumnya? ------------ Aboru, Wasu, Oma adalah anak tiri pembangunan sejak Negara Indonesia merdeka. Aboru, Wasu, Oma adalah anak-anak tiri sejak putra-putra Maluku serta putra-putra dari Pulau Haruku menjadi Gubernur. Aboru, Wasu, Oma tetap dibiarkan terisolir dalam demografi, geografi serta kemiskinan. Inilah lahan yang sangat subur menyuarakan ketimpangan dan ketidak-puasan terhadap kue pembangunan. -------------- Sejak 17 Agustus 1945 sampai 29 Juni 2007, keterisolasian tetap terjaga dengan tidak ada pembukaan jalan kereta api, eh salah, maksud beta jalan mobil atau jalan oto (maaf, bukan Otopina maupun Otopet). Putra Maluku yang menjadi Gubernur selama tiga periode dan Wakil Gubernur kini, apa yang telah diperbuat untuk membuka isolir dan meredam kemiskinan di negeri-negeri ini? Padahal di Freeport, Kota Tembagapura dan area pertambangannya yang berada 4000 Meter diatas permukaan laut, mobil-mobil bisa bersileweran. Aboru, Wasu, Oma cuma satetok dan tingkat kesulitan medan cuma setinggi pohon rutu-rutu. ------------ Menyetir kata-kata Aristoteles bahwa kemiskinan adalah orang tua dari revolusi dan kriminalitas. Maka Otohilo seng heran bahwa anak-anak Aboru dengan mudah dan gampang diprovokasi sebagai justifikasi ketidak-puasan pada republik ini. ------------ Lalu sapaaaaa dorang itu? Beta sondor tahu bagaimana dibilang oleh salah satu pejabat didaerah ini pada beta yaitu, ose bisa tau ilmu teknik, tapi ose nau-nau soal politik. Maka beta cup, tagal balong apapa beta su di-warning soal pemnbodohan rakyat tentang politisasi. ------------ Tapi tak seorangpun dapat melarang kemampuan analitikal seseorang untuk melihat permasalahan ditengah-tengah masyarakat. oleh sebab itu, Otohilo sampai pada kesimpulan bahwa, proses pembusukan terhadap rakyat Maluku dan Gubernurnya serta Presidennya adalah dilakukan oleh orang yang mempunyai pengetahuan serta terlatih dibidang security, psikososio-ekonomis kemasyarakatan, politik lokal dan nasional juga ahli dalam strategis. Mudah saja, gunakan orang lain untuk menghantam pesaing politik baik secara halus, kasar maupun secara kurang ajar dengan mengorbankan rakyat tak berdosa. -------------- Sakali lai, sapa tu orang basar yang sama deng baner pulaka? RMS cuma upeng. Bila ditinjau dari segi Main Power, walau RMS pake M16 lawan 230 juta rakyat Indonesia yang cuma pake palungku, laste-laste dapa ontal tar tau jalang pulang. -------------- Melihat pada tete Momo yang sementara dudu jaga dimuka Baeleo, Otohilo pun berseru meniru Nabi Daud ; Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung, dari manakah akan datang pertolonganku? Haruskah anak-anakku dan anak-anakmu akan tetap hidup dalam pembusukan sistematis terhadap masa depan mereka? Mena!