13.5.08

Dari Satu abad Gereja Bethel Aboru, Ruhulessin: Ssbagai gereja tertua di Maluku, Aboru harus jadi panutan

  • 13-Mei-2008, Harian Mimbar Maluku - Ambon
  • Ambon,MM.- Mungkin banyak orang belum mengetahui dengan jelas, bahwa Gereja Bethel, Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Aboru, merupakan gereja pertama di Maluku. Sebagai gereja pertama yang lahir sebelum berdirinya GPM pada tahun 1935. Sebagai gereja tertua, jemaat dan masyarakat Aboru, mesti menjadi patokan bagi seluruh masyarakat di Maluku. Hal ini disampaikan Ketua sinode GPM, Pdt Dr Jhon Ruhulesin, saat memberikan sambutan dalam acara 100 tahun Gereja Bethel Jemaat GPM Aboru.
  • Kepada jemaat Aboru, Ruhulesin juga menyentil soal kondisi jemaat dan masyarakat Aboru yang jika selama ini diidentikan dengan kekerasan, kini harus menjadi pemersatu bagi masyarakat lainnya. Dalam acara yang dihadiri oleh ribuan masyarakat Aboru serta gandong Latu Hualoy, Boy dan Kariu, acara dikemas dalam tema “Aboru Kumpul Basudara”. Acara ini sendiri merupakan hasil persidangan dan Rekomnedasi sidang XXVII Jemaat GPM Aboru tahun 2007. Tujuan mensyukuri karya allah bagi negeri dan jemaat GPM Aboru, memupuk solidaritas sebagai anak negeri, serta melakukan pemulihan terhadap negeri dan jemaat Aboru. Acara yang Aihadiri oleh Gubernur Maluku, Wakapolda Maluku, Danrem 151 Binaya, Muspida Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), serta seluruh masyarakat Aboru di seluruh penjuru dunia.
  • Pdt Nick Taberima dalam khotbahnya mengatakan usia 100 tahun bagi seseorang adalah adalah meruapakan usia tua rentah, diusia demikian Jemaat Aboru diminta memperbaharui diri serta memanusiakan diri. Memaknai rumah kita sebagai Bethel rumah Allah.
  • Jhon Sinay, warga Aboru kediaman Bali, yang mewakili warga Aboru perantauan saat didaulat mengatakan warga Aboru kini seakan dibenci oleh sebagian orang, Sinay meminta dalam kesempatan tersebut agar Gubernur dan Kapolda serta Pangdam agar dapat menerima masyarakat Aboru yang ingin mengabdikan diri sebagai anggota TNI maupun Polri, diiringi deraian air mata, sinay meminta agar semua komponen mencintai Warga Aboru sebagaimana warga lainnya dalam masyarakat.
  • Gubernur Maluku dalam sambutannya menyatakan, kini semua warga Aboru baik yang tinggal di Aboru maupun yang diperantauan bukan Cuma bangga dengan sejarah yang ada namun memaknai peringatan 100 tahun ini sebagai wdah berbenah diri menjadi lebih maju.
  • Usai ibadah syukur 100 tahun jemaat GPM Aboru, dilakukan penandatanganan prasasti 100 tahun yang dilakukan Ketua Sinode dan Raja negeri Aboru, S Louhery.
  • Pantauan MM saat acara syukuran 100 tahun tersebut, Nampak beberapa peralatan gereja sudah berusia ratusan tahun diantara benda-benda bersejarah tersebut terlihat cawan perjamuan perjamuan yang telah digunakan tahun 1800, selain itu terdapat juga lampu gas yang digunakan sebelum masuknya Listrik, lampu gas yang diberi lebel tahun 1900. Banyak terdapat pula benda bersejarah lainnya seperti Omin (Kapak), Lopu (parang) dan Tahau serta Baji.
  • Acara yang dilakukan demikian rupa sehingga menggambarkan nuansa masuknyaa gereja pertama di Maluku terssbut. Missal saja, persembahan syukur yang dipungut memnggunakan bakul dan tanggu. Selain itu, sebagai pemungut penrsembahan syukur (kolektan) sengaja mengikut sertakan semua strata dalam masyarakat baik petani mapun pegawai yang lengkap mengunakan pakaian masing-masing. Usai acara dilanjutkan dengan peletakan batu pertama taman bacaan yang berlokasi disamping kompleks gedung gereja Bethel.