8.2.06

Kodam XVI/Pattimura Kumpulkan Ratusan Senjata

2006-02-07 ---------- Ambon, Kompas - Sebanyak delapan pucuk senjata standar dan 277 senjata rakitan berhasil dikumpulkan Komando Daerah Militer XVI/Pattimura selama satu tahun terakhir. Sebagian senjata digunakan dalam konflik sosial di Maluku beberapa tahun silam. Pelaksana Harian Kepala Penerangan Kodam XVI/Pattimura Mayor (Inf) Paiman di Ambon, Senin (6/2), mengatakan, selain berbagai jenis senjata api, juga diperoleh 828 amunisi, 10 bom rakitan, 14 granat asap, enam amunisi mortir, dan 17 magasin. Senjata standar yang dikumpulkan terdiri atas dua pucuk SKS, dua karabin, tiga pucuk senjata mesin berat (SMB), dan sebuah Mer Arh kaliber 20 milimeter. Dengan demikian, sejak tahun 2003 Kodam XVI menyita 100 pucuk senjata standar. ”Senjata-senjata itu diperoleh dari sweeping (penyisiran) dan penyerahan dari masyarakat secara sukarela dari Januari 2005 hingga Januari 2006,” kata Paiman. Sebagian besar senjata itu berasal dari Ambon dan sekitarnya. Senjata standar itu selanjutnya akan diserahkan ke Gudang Pusat Senjata TNI AD di Sidoarjo, Jawa Timur. Sementara senjata rakitan dan amunisi akan dimusnahkan di Ambon. Februari 2005 lalu, Kodam XVI Pattimura telah memusnahkan 1.342 pucuk senjata api rakitan yang diperoleh tahun 2003-2004. Selain itu, sebanyak tujuh ton amunisi juga dimusnahkan, September 2005. Paiman yakin, masih banyak masyarakat Provinsi Maluku dan Maluku Utara yang memegang senjata api, baik standar maupun rakitan, berikut perlengkapannya. Karena itu, dia mengimbau warga menyerahkan senjatanya secara sukarela agar terhindar dari sanksi hukum terkait dengan kepemilikan senjata api. ”Bila terkena sweeping, masyarakat yang memiliki senjata akan diproses secara hukum,” tambah Paiman. Kondisi keamanan Maluku yang semakin kondusif membuat masyarakat tidak perlu lagi mempersenjatai diri. Menurut Paiman, kepemilikan senjata pada warga sipil tidak berguna. Memiliki senjata malah justru akan merugikan diri sendiri dan warga masyarakat lainnya. (MZW)