20.3.08

Simpatisan RMS Sepakat Tidak Ikut Pemilukada Maluku 2008

  • 18-Mar-2008, Sri Kartini Makatita, Ambon
  • KORDINATOR Tarian Cakalele Republik Maluku Selatan dari Desa Aboru, Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Johan Teterisa alis Yoyo, mengaku tidak akan mengunakan hak pilihnya sebagai warga Negara Indonesia sekaligus penduduk provinsi Maluku dalam pemilihan umum kepada daerah (Pemilukada) Maluku yang dijadwalkan berlangsung 9 Juli 2008 mendatang.
  • Kepada Situs RBB, Selasa (18/2), pria yang masih bersatus sebagai guru pada salah satu sekolah di Desa Aboru ini mengaku, memilih masuk sebagai Golongan Putih (Golput) atau tidak memilih salah satu pasangan calon Gubernur Maluku dalam Pemilukada. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Indonesia pada umumnya dan Provinsi Maluku pada khususnya, yang dinilai tidak adil.
  • Pilihan untuk tidak menyalurkan aspirasi politik itu, ternyata bukan keinginan pribadi Teterisa saja, melainkan hal ini telah menjadi kesepakatan bersama para simpatisan RMS yang sementara menjalani proses hukum dan ditahan di Rumah tahan (Rutan) Waiheru, Kecamatan Baguala, kota Ambon.
  • Para simpatisan ini, diantaranya mereka yang ditahan karena terlibat dalam tarian Cakalele saat perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) pada 29 Juni 2007 lalu, maupun yang terlibat melakukan upacara peringatan HUT RMS pada 25 April 2006, di Hutan Wanat, Dusun Masiwang, Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
  • Menurut Teterisa kesepakatan mereka ini juga akan diikuti oleh keluarga mereka masingmasing. Bbahkan masyarakat desa Aboru yang merasa terisolir dan terpinggirkan dalam berbagai program pembangunan yang dilakukan pemerintah, juga tidak akan menyalurkan aspirasi politiknya.