13.7.08

Polda Maluku Gelar Rekonstruksi Peledakan Bom Yos Sudarso Ambon

  • 11-Jul-2008, Ambon
  • POLDA Maluku menggelar rekonstruksi (reka ulang) kasus peledakan bom di dermaga Yos Sudarso Ambon, Jumat (11/7), dengan menghadirkan tersangka pelaku peledakan yakni Petrus Yopie Saiya alias Betus alias Edy, yang mendapat pengawalan ketat aparat Satmapta Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, dipimpin lansung Kasat Reskrimnya, AKP.C. Siboro.
  • Reka ulang dilaksanakan tim olah TKP-Identifikasi Polda Maluku, yang dipimpin lansung Direktur Reskrim Polda Maluku, AKBP Antam Novambar.
  • Polda Maluku menyatakan, reka ulang kasus ini untuk melengkapi berkas penyidikan polisi sebelum diserahkan kepada pihak Kejaksaan Negeri Ambon untuk disidangkan.
  • Dalam reka ulang itu, tampak tersangka melakukan aksinya dengan dibantu dibantu dua tersangka lain yang masih buron (DPO) yakni Roy Supusepa dan Simon Saiya (bukan pelaku Harganas-red). Petrus Saiya meletakkan tas kresek warna hitam berisi bom, tepat di pinggir sebuah karton sarimie bekas, di depan meja jualan seorang Pedagang Kali Lima (PKL), La Masuli, yang berjualan sekitar 10 meter di depan pintu keluar dermaga Yos Sudarso.
  • Saat itu para saksi (tukang ojek-red) yang juga korban, duduk di atas sadel motor masing-masing untuk menunggu penumpang dan bom tersebut berada di belakang kendaraan mereka, tepatnya di belakang motor salah satu tukang ojek, Aldin Borut.
  • Saksi lainnya--juga tukang ojek--Roy Kaimahu, Anton Hatalaibessy, Abdullah Tuhulele, Rahman, Abdul Ganie, Amuruddin, dan Cae Gaman, berada sejajar dengan Aldin Borut.
  • Setelah meletakkan bom, Petrus memberi kode kepada Roy Supusepa dengan telunjuk kirinya bahwa bom sudah diletakkan di situ. Roy sendiri berada sekitar tujuh meter dekat sebuah mobil kijang yang diparkir.
  • Demikian pula Simon Saiya, berada sekitar 5 meter di depan Petrus, dekat dua saksi lainnya yang juga PKL yaitu La Rum dan Wa Ata dan berjualan di seberang jalan pintu keluar tersebut.
  • Petrus Saiya lalu meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP) menuju motornya, Yamaha RX-King, yang diparkir tak jauh dari pintu keberangkatan (pintu masuk dermaga). Sebelum meninggalkan kompleks pelabuhan, ia memarkir sebentar kendaraannya, di tempat parkir milik distributor rokok Sampoerna yang berada sekitar 100 meter dari TKP.
  • Sambil duduk bersandar di sadel motor dan melipat tangan, lelaki berpostur tubuh tinggi besar itu menunggu sejenak hingga bom tersebut meledak, barulah dia pergi meninggalkan kompleks pelabuhan itu.
  • Selain peledakkan bom Yos Sudarso, Polda Maluku juga melakukan reka ulang peledakkan bom terminal Mardika pada hari yang sama.
  • Kapolda Maluku, Brigjen (Pol) Mudji Waluyo, mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap kedua kasus peledakan bom tersebut.
  • Peledakan Yos Sudarso, terjadi pada 3 Maret 2007, sedang peledakan di terminal Mardika, 25 April 2007 lalu. 16 warga luka-luka pada peledakan bom di pelabuhan Yos Sudarso, sedang di terminal Mardika 6 orang luka-luka. Tak ada korban meninggal pada dua kasus ini.
  • “Kasus peledakkan bom tetap kita prioritaskan, pada saatnya nanti kita akan ungkap semua kasus ini,” ujar Kapolda. Pihak Polda Maluku sementara menduga motif kedua peledakan bom ini hanya untuk menunjukkan eksistensi jaringan organisasi Republik Maluku Selatan (RMS) masih ada di Maluku.

3.7.08

Banjir dan Lonsor Landa Ambon, Tiga Tewas

  • Ambon (ANTARA News) - Hujan lebat yang mengguyur Kota Ambon, Maluku, sejak Selasa dinihari hingga malam menyebabkan sebagian wilayah kota itu dilanda banjir serta longsor, dan tiga orang dilaporkan tewas dalam bencana itu.
  • Ny. Yohanna Ottu warga Dusun Amahori, Desa Passo, Kecamatan Baguala, dan Leonardo Kuritelu (33) warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Nusaniwe, tewas setelah tanah longsor menimpa rumahnya, wartawan ANTARA di Ambon melaporkan, Rabu.
  • Yohanna sempat dilarikan ke rumah sakit Otto Kyuk Passo, kemudian dirujuk ke rumah sakit Lantamal IX Ambon di Desa Halong, namun nyawanya tidak tertolong. Sementara Leonardo tewas ketika ia berada di dapur rumahnya ketika longsor terjadi.
  • Istri Leonardo, Ny. Ani Kuritelu berhasil menyelamatkan diri dengan berlari keluar rumah ketika ia mendengar suara gemuruh datangnya longsor.
  • "Beta lari keluar rumah karena mendengar bunyi gemuruh di saat suami masih berada di dapur," kata Ani singkat.
  • Selain Yohanna dan Leonardo, seorang anak bernama Melfriano(10) juga dilaporkan tewas akibat terseret arus air parit di kawasan Petumtel, Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe.
  • Korban sempat dinyatakan hilang sekitar empat jam, sebelum ia ditemukan pukul 22.30 WIT berkat upaya warga dibantu aparat TNI maupun Polri.
  • Hingga Rabu pagi Kota Ambon masih disiram hujan rintik-rintik dan cuaca masih mendung.
  • Kawasan-kawasan yang terendam banjir di antaranya Perigi Lima, Soabali, Silale, dan Pohon Puleh, Kecamatan Nusaniwe. Empat daerah itu digenangi air dari meluapnya sungai Pohon Puleh dan Batu Gantung.
  • Selain itu, kawasan pemukiman Kadewatan, Tanah Tinggi dan Batu Merah Dalam, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, juga terendam air karena meluapnya sungai Waitomu dan Batu Merah.
  • Sejumlah ruas jalan di ibukota provinsi Maluku juga terendam air di antaranya pusat pertokoan AY. Patty, kawasan Jl. Latuharhari, di mana terdapat Pusat Perbelanjaan Ambon Plaza, hingga ke Pelabuhan Yos Sudarso.
  • Begitu pun ruas jalan di depan Masjid Alfatah dan Masjid Djami dan ruas jalan Pohon Puleh, juga terendam banjir setinggi 60 centimeter, arus lalulintas di ruas jalan arteri itu menjadi macet.
  • Air juga meluap dan menggenangi ruas jalan di sekitar lapangan Merdeka Ambon, dan menggenangi halaman dan beberapa ruangan Kodim 1504 Pattimura.
  • Pemukiman warga di Desa Passo Tengah, Kecamatan Baguala juga terendam banjir hingga setinggi pinggang orang dewasa, sehingga warga setempat mengungsi.
  • Dua buah tiang listrik di Desa Hatiwe Besar juga dilaporkan roboh dan aliran listrik ke wilayah itu terputus.