26.11.08

Pengibar Bendera RMS Disidangkan

  • 26 November 2008
  • Ambon,
  • Pengibar bendera Republik Maluku Selatan (RMS) di Lembah Agro Desa Passo Kecamatan Baguala, Junus Akihary akhirnya duduk di kursi pesakitan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan makarnya tersebut.Sidang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Ambon, Selasa (25/11) dipimpin hakim Sugiyo Mulyoto, dengan agenda pembacaan dakwaan.Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nita Tehuayo saat membacakan dakwaannya mengungkapkan, Senin, 25 April 2005 sekitar pukul 06.00 Wit terdakwa bersama Paulus Teterisa alias Polly (perkara disidangkan terpisah-red) telah melakukan makar dengan maksud memisahkan diri dari NKRI.
  • Saat anggota Brimob Resimen III Kelapa Dua melakukan patroli di jalan utama Passo, ada seseorang yang menyampaikan bahwa ada bendera di atas gunung di Lembah Agro. Mereka kemudian mengecek, dan dalam jarak sekitar 15 meter, telah terlihat bendera yang ternyata adalah bendera RMS yang diikat dengan sebatang kayu.
  • Bendera itu kemudian diamankan, dan dibawa ke Mapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease. Aksi terdakwa dapat diungkap, setelah Michael Pattisinay alias Mic ditangkap, oleh polisi pada Juni 2008 dalam perkara yang sama.
  • Saat itu Pattisinay mengungkapkan, kalau pengibaran bendera di Lembah Agro dilakukan oleh terdakwa. Berdasarkan informasi itu, polisi kemudian meringkus terdakwa. Setelah dilakukan interogasi, terdakwa akhirnya mengakui perbuatannya itu.

Pembangunan Baileo Kariu tak Sesuai Aslinya

  • 26 November 2008
  • Ambon,
  • Kepala adat negeri Kariu Kecamatan Haruku Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Silas Pariury mengatakan, pembangunan baileo Kariu yang dibangun oleh pihak kontraktor masih kekurangan satu tiang, mengakibatkan baileo tersebut tidak sesuai dengan asli.Kepada sejumlah wartawan di Kariu usai pelantikan Raja Negeri Kariu oleh Gubernur Maluku, Selasa (25/11) mengatakan, pembangunan tersebut dibangun degan menggunakan anggaran daerah sebesar Rp. 61 juta oleh pihak kontraktor, namun sayangnya kontraktor yang membangun bangunan tersebut tidak melakukan koordinasi dengan pihaknya.
  • Alhasil, bangunan baileo masih kekurangan stau tiang dimana baileo tersebut tidak sesuai dengan asli.“Tiang bermula dari rumah adat atau Baileo negeri Kariu, karena bangunan Baileo tidak sesuai dengan adat istiadat negeri Kariu, sehingga satu tiang tidak bisa dipakai, baileo itu dikerjakan oleh kontraktor dengan anggaran dari pemerintah, seharusnya dalam mengerjakaan Baileo itu mestinya pihak kontraktor harus berkoordinasi dengan para tokoh adat, karena tidak adanya koordiansi dengan tokoh adat Kariu, maka Baileo itu dikerjakan sendiri oleh kontraktor,” ujarnya.
  • Akibat dari tidak adanya koordinasi itu, lanjut dia, menyebabkan Baileo yang dibangun oleh kontraktor sama sekali tidak sesuai seperti aslinya. Pasalnya, baileo itu terdapat satu buah tiang yang dibawah dari mata satu rumah adat, untuk dipasang di Baileo, tetapi itu tidak dipasang oleh kontraktor, akibatnya harus dikembalikan lagi ke mata rumah adat.“Karena apa, bangunan baileo yang dibangun oleh kontraktor tidak sempurna, karena masih kurang satu tiang adat,” ungkapnya.
  • Guna kelancaran pengukuhan raja negeri Kariu sesuai adat negeri Kariu, dan pelantikan secara pemerintahan oleh Gubernur Maluku, tiang adat tersebut hanya diletakan begitu saja di dalam baileo tempat berlangsungnya prosesi adat pelantikan.Agar tidak menimbulkan hal-hal yang terjadi di masyarakat negeri Kariu, ia meminta kepada Gubernur Maluku untuk melihat masalah pembangunan baileo tersebut, karena bangunan itu dibangun tidak sesuai dengan aslinya.
  • Agar bangunan cepat selesai dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, tetapi jika bangunan baileo tidak segera diselesaikan, maka seluruh tokoh adat negeri Kariu bersepakat tidak menggunakan baileo itu, “katanya. Diminta Bangun DesaSementara itu, dalam sambutannya pada pelantikan Raja Kariuw, Gubernur Maluku, KA Ralahalu meminta Herman Pattirajawane yang baru saja dilantik sebagai Raja Kariu untuk berperan aktif bersama–sama dengan perangkat lainnya guna membangun negeri itu untuk mendatangkan kesejahtraan, keamanan dan kemakmuran bagi masyarakat.
  • Dalam posisi demikian, kata Ralahalu, kepala pemerintahan negeri Kariu dan perangkatnya dituntut untuk setia berperan aktif dan bekerja keras untuk menata dan membangun kembali tatanan kehidupan masyarakat desa Kariu, demi peningkatan kesejahteraan menuju masyarakat mandiri, maju dan sejahtera. Sehubungan dengan itu, lanjut Ralahalu, pemerintah negeri hendaknya dapat menempatkan program-program konsolidasi baik yang menyangkut kosolidasi perangkat negeri maupun masyarakat, sehingga tercipta kesamaan langkah persepsi membangun negeri ini untuk masa akan datang.
  • Berdasarkan undang-undang 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, ungkap Ralahalu, status negeri sebagai satu kesatuan masyarakat rukun berdasarkan asal usul adat istiadat, telah mendapat pengakuan formaTerkait dengan itu, jelas Ralahalu, Pemerintah Daerah telah menetapkan Peraturan Daerah nomor 14 tahun 2005 tetang penetapan kembali negeri sebagai kesatuan masyarakat hukum adat.
  • “Keberadaan negeri adat dan juga wilayah kepulauan perlu dijaga dan dipertahankan dan dikembangkan karena pemberian leluhur yang perlu dijunjung dan dihormati oleh masyarakat kita saat ini sebagai ahli waris penerus pembangunan bangsa,” jelasnya.Ralahalu mengatakan, negeri sebagai garda kedepan yang memiliki nilai-nilai kultural dan historis seperti yang tertuang dalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 perlu ditata menjadi landasan kokoh sebagai titik awal setiap aktifitas kegiatan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan di daerah.
  • “Berbagai kearifan yang masih hidup di negeri kita seperti masohi, pela gandong, ini perlu dilestarikan dan dikembangkan sehingga akan menjadi pendorong dalam upaya penciptaan suasana kebersamaan kekeluargaan. Jati diri orang Maluku yang cinta damai,” jelas Ralahalu.
  • Dalam kondisi yang demikian, kata Ralahalu, seorang raja dalam wilayah kecamatandipulau Haruku ini dituntut juga sebagai motivator dan penggerak masyarakat dalam menciptakan keharmonisasi.
  • Kepala desa yang baru dilantik, Herman Pattirajawane, kepada Siwalima mengharapkan kepada pemerintah provinsi mapun pemerintah kabupaten Maluku Tengah, selalu membantu pemerintah desa dalam melakukan pembangunan di desanya.

TANJUNG OUW MAKAN KORBAN, 2 TEWAS

  • 26 November 2008
  • Ambon,
  • Motor tempel yang mengangkut 13 kakak beradik, yang hendak menuju ke Negeri Akoong Kecamatan Nusalaut Kabupaten Maluku Tengah untuk mengikuti prosesi pemakaman orang tuanya, Selasa (25/11) sekitar pukul 10.00 Wit tenggelam di Tanjung Ouw, setelah diterjang ombak besar di tanjung tersebut.Akibat peristiwa naas tersebut, mengakibatkan dua dari 13 kakak beradik tersebut, yakni Yeni Dina Tahapary, pegawai Dinas Infokom Pemkab Malteng, (45) dan Roni Tahapary, pegawai perusahaan minyak di Masohi tewas.
  • Kapolsek Saparua Iptu Siswanto kepada Siwalima melalui telepon selulernya menjelaskan, kejadian tenggelemannya motor tempel tersebut, berawal ketika para korban hendak pergi ke Desa Akoong untuk mengikuti acara pemakaman orang tuanya. Saat itu, tidak ada transportasi darat, akhirnya mereka menghubungi keluarganya yang berada di Negeri Ouw untuk menjemput mereka.Setelah menghubungi keluargannya di Ouw, mereka kemudian menumpangi sebuah motor laut dari Masohi menuju ke Negeri Itawaka, untuk nantinya diangkut oleh saudaranya itu dengan menggunakan motor tempel menuju ke Akoong.
  • Namun nasib malang menimpa mereka, ketika sampai di Tanjung Ouw, motor tempel yang mereka tumpangi tenggelam, setelah diterjang gelombang besar.Warga setempat bersama denggan anggota Polsek Saparua kemudian berupaya untuk menyelamatkan yang lainnya, sehingga korban tidak bertambah.
  • “Masyarakat sekitar bersama anggota saya langsung melakukan proses evakuasi yang berlangsung dari pukul 10.15 Wit-15.00 Wit, mereka merupakan keluarga kakak beradik, jadi bukan penumpang,” terang Kapolsek.
  • Kapolsek mengatakan, pihaknya sementara ini belum memeriksa Fredy Tahapary, juru mudi motor tersebut, karena mereka masih mengikuti upacara pemakaman orang tuanya di Negeri Akoong.
  • “Kita untuk sementara belum memeriksa siapa-siapa dalam peristiwa ini sebab mereka masih dalam suasana berduka, juga mereka merupakan keluarga, rencanya setelah selesai masa duka baru kita melakukan pemeriksaan. Untuk bangkai bodi sendiri telah kita amankan di Negeri Ullath,” terangnya.

19.11.08

Dokter Michael Siwabesy Tersangka Separatis RMS Disidang

  • Ambon:
  • Pengadilan Negeri Ambon mulai menggelar sidang kasus separatis Republik Maluku Selatan (RMS) dengan terdakwa dokter Michel Siwabesy, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Piru. Sidang beragendakan pembacaan dakwaan oleh jaksa. Michel didakwa melakukan tindak pidana makar dengan ikut bergabung kelompok RMS pimpinan Simon Saiya.
  • Dalam aktivitas RMS, terdakwa bertindak sebagai donatur bagi perjuangan RMS. Terdakwa juga terlibat dalam rencana pengibaran bendera RMS di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan Harganas, Juni 2007. Michel yang pernah divonis bersalah atas kasus makar ditangkap Densus 88 Antiteror Polda Maluku beserta barang bukti bendera RMS berukuran besar pada Mei 2008 di rumah dinasnya.

18.11.08

Indonesia ensures Islamisation of the Moluccas

  • JAKARTA
  • The Indonesian government makes sure that Muslims will be the majority on the Moluccan islands. This is what Moluccan human rights lawyers said yesterday to the Dutch parliamentary delegation of foreign affairs.On the island group, which previously has a majority Christian population, the population is now 60 percent Muslim. "It is logical as the government encourages people to move from the densely populated sparsely populated Java to the Moluccas'' says ChristianUnion MP Joël Voordewind". But according to the lawyers, the government selects at the gate. Christian transmigrants are being denied access to the Moluccas.According to the lawyers, the authorities maintain a rigid birth-control policy in which christians are only permitted to have two children, while muslims are allowed to sometimes have nine children.

  • Copyright 2008 Nederlands Dagblad (Dutch Newspaper)

9.11.08

Gijzelnemer Bovensmilde vraagt vergiffenis

  • EKEHAAR - Tom Polnaija, één van de Molukkers die in 1977 drie weken een school gijzelden in Bovensmilde, heeft zaterdagavond vergiffenis gevraagd aan een aantal van zijn slachtoffers. Polnaija deed dit in de Theaterboerderij in het Drentse Ekehaar, voorafgaand aan de voorstelling Gegijzeld die verhaalt over de gijzeling.
  • Het verzoek van Polnaija leidde tot emotionele taferelen in de zaal. Veel van de pakweg vijftig aanwezigen barstten in tranen uit en één vrouw viel flauw. Enkele mensen verlieten de zaal. Zij zeiden het emotioneel niet aan te kunnen de voorstelling te zien.
  • Het initiatief voor de inleiding kwam van theatermaakster Elsbeth Vernout die in het stuk speelt. Haar zus was 31 jaar geleden één van de 105 kinderen die werden gegijzeld.
  • Polnaija was na afloop zichtbaar opgelucht. "Ik besef heel goed wat ik heb aangericht en zie het als mijn taak om de gevolgen zo goed als ik kan te verzachten."

Veroordeelden aanslagen Bali geëxecuteerd

  • JAKARTA - De drie mannen die zijn veroordeeld voor hun aandeel in de aanslagen op Bali in 2002, zijn geëxecuteerd. Dat hebben familieleden van de geëxecuteerden zaterdag (Nederlandse tijd) laten weten.
  • Amrozi, Mukhlas en Imam Samudra zijn met schoten in het hart om het leven zijn gebracht in de gevangenis van Nusakambangan in het zuiden van Java.
  • Bewonderaars Enkele honderden bewonderaars en dorpsgenoten van twee geëxecuteerde Indonesische terroristen zijn zondag slaags geraakt met de politie. De lijken van twee van drie wegens de bomaanslagen in 2002 op Bali ter dood
  • veroordeelde mannen werden naar hun dorp Tenggulun ten westen van Jakarta teruggereden. De kisten werden naar de moskee gebracht, waarna de begrafenis plaatshad. Meer dan duizend mensen probeerden een glimp van de kisten op te vangen.Daar riep een menigte "jihad" en ging woedend de politie te lijf.
  • Dienst Een leider van terreurnetwerk Jemaah Islamiyah, waar de twee broers lid van waren, leidde een dienst. Aanwezigen riepen leuzen, zoals 'Allah Akbar' (God is groot) en 'jihad' (heilige oorlog). Imam Samudra werd in Serang begraven. Ook daar werd de kist onder veel belangstelling door de straten gedragen.
  • Bom In de avond van 12 oktober 2002 ontplofte een bom bij de Eks Sari Club in Kuta op Bali. De bom kostte het leven aan 202 mensen, onder wie vier Nederlanders. De drie veroordeelde leden van terreurnetwerk Jemaah Islamiyah zeiden eerder geen spijt te hebben van de aanslag.
  • Australië Vanwege de op handen zijnde executie gaf Australië zijn inwoners een negatief reisadvies voor Indonesië. Australische slachtoffers en nabestaanden hebben opgelucht gereageerd op de executie van de daders. Bij veel overlevenden brengt het nieuws de herinneringen aan de aanslag terug.
  • Opgelucht "Ik ben heel erg opgelucht", liet overlevende Peter Hughes weten. Hij heeft flinke brandwonden overgehouden aan de aanslag, waarbij 202 mensen om het leven kwamen. "Vanuit mijn kant gezien zijn dit massamoordenaars en ze hebben de hoogste prijs moeten betalen." Hij zei daarna dat het toch niet goed voelde. Trent Thompson, de broer van een slachtoffer, stelde dat hij het prima had gevonden, als de daders een lang en ellendig leven in de gevangenis hadden gehad. Maar op deze manier kunnen de daders hun boodschap in elk geval niet meer verkondigen, zei Thompson.

3.11.08

Drie bomexplosies op Noord-Molukken

  • JAKARTA - In Ternate, de hoofdstad van de Indonesische Noord-Molukken, hebben maandagochtend rond half vier (lokale tijd) drie bomexplosies plaatsgevonden. Dat meldden lokale media.
  • Een bom ontplofte dichtbij het kantoor en huis van de gouverneur, aldus twee tv-zenders. Het zou om molotovcocktails gaan. Er zijn geen slachtoffers gevallen, aldus de politie.
  • De Indonesische autoriteiten hebben de afgelopen dagen de veiligheidsmaatregelen aangescherpt, vanwege de geplande executie van drie mannen die zijn veroordeeld voor hun aandeel in de aanslagen op Bali in 2002. Daarbij kwamen 202 mensen om.

2.11.08

mohon maaf

  • yang terhormat rekan-rekan milis,deng sepenuh hati beta minta maaf kepada pihak-phak atao person atas apa yang telah beta tulis. semoga di masa mendatang beta mampu belajar lebih dewasa serta menempatkan cinta kasih kepada sesama di atas segalanya.marilah katong bangun maluku sesuai profesi dan kemampuan kita. jangan lagi hambat pembangunan yang sudah bajalang. hilangkan kebiasaan mabuk dan minum sopi karena itu mengurangi produktivitas dan akal sehat kita. jang balindung atas nama budaya (emang ada budaya mabuk??). mari katong samua dukung pembangunan talud di aboru, jang ada lagi hasutan yang menghambat pembangunan yang sudah bajalang.
  • salam damai
  • Jerry Nahumury